"Kalau gak bolong mana bisa dipake?!"
"Ini serius paman..."
"Bolong dimana? Nanti kalau udh selesai presentasi kita beli yg baru, udh siang nih, ayo berangkat...!!!"
"Bismillah...semoga gak kelihatan"
"Itu yang penting"
"klik..." suara flip lipatan telpon genggam yang mungil kembali tertutup.
"Siap bos..." ucap semangat lelaki kurus berseragam rompi kuning sambil tangannya diangkat kepada lelaki tua yang baru saja memarkirkan mobil. Tak lama lelaki lain segera masuk kedalam mobil sedan itu.
"Paman...ini mobil siapa?"
"
"Ambil semua mas..."
"Terima kasih banyak bos..." lelaki didalam mobil memberikan uang sepuluh ribu kepada tukang parkir, uang yang tak biasa ia terima itu meninggalkan kesan sumringah diwajahnya yang kumal.
"Paman...kita mau kemana ?"
"Ambil berkas dijok belakang, itu proposal yang bakal kita presentasikan, tolong baca dan pelajari, dalam satu jam kamu harus bisa menguasainya" seorang yang mengendalikan kemudi hanya menengok kepada pemuda yang bertanya beberapa saat. Suara kembali senyap, obrolan ditengah kemacetan lebih tidak mereka pilih, diam tanpa suara, hanya suara penyiar radio yang centil menemani dan juga parfume wangi buah anggur yang mengisi kekosongan.
"Mal...apa yang bisa kamu lihat dari proposal itu ?" pria berkacamata yang biasa dipanggil paman itu melirik kaca spion sebelah kiri untuk memastikan tak ada motor yang nyelonong.
"Kemal hanya bisa baca dan menyimpulkan, Data pembangunan Apartemen Wisma Surga di Kalibata HILANG, sementara pekerjaan sudah berjalan 85persen, total dana yang dibayarkan baru 30 persen"
"Betul...pembangunannya berhenti 3 bulan yang lalu, PT. Dana Gesit Abadi membutuhkan suntikan dana untuk melanjutkan pekerjaannya, mereka membutuhkan konsultasi pembuatan data proyek yang hilang menjadi yang terbaru"
"Itu mudah paman, serahkan padaku, cuma yang menjadi masalah apakah data kita bakal diterima oleh pihak apartemen ?" lelaki pemuda bertubuh atletis itu mengungkapkan pertanyaan yang tak langsung dijawab.
"Apartemen itu milik satu orang, namanya pak
"Bagaimana kita mendekatinya ?"
"Itu yang sedang paman pikirkan..." seorang lelaki itu berfikir sangat keras hingga terlihat banyaknya lipatan dijidat, tangannya masih pegang setir, tak terlalu sulit untuk mengendalikan mobil bermesin automatic, karena tak perlu direpotkan dengan perpindahan gigi.
"Paman ingin Kemal yang menyelesaikan semuanya hingga tuntas..." ujar paman.
Lagi-lagi parfume berwadah kucing tidur itu menyemprot otomatis, wanginya menyebar hingga ke celah-celah mobil yang tak terlihat. Dingin dan wangi seperti terapi yang menyehatkan. Lelaki bernama Kemal masih mempelajari berkas ditangannya, sangat lama dia mengamati lembar demi lembarnya, dia belum pernah menghadapi pekerjaan yang menyita banyak pemikiran, sebelumnya Kemal adalah seorang mandor bangunan, lelaki muda itu dipercaya mengatur orang-orang untuk melakukan pekerjaan kasar dilapangan panas. Kali ini berbeda, pekerjaan yang ada didepan mata adalah jauh terbalik dari yang pernah dihadapi, dia harus mulai menyiapkan langkah apa yang harus dilakukan untuk melakukan dan menyelesaikan, menghitung lagi anggaran dari sketsa gambar tehnik, sudah tentu diakumulasi ulang secara jeli lalu dilakukan rekap kesemuanya.
"Gambar proyek yang ada hanya ini, paman ?"
"Kita bahas disaat presentasi, pihak PT. Dana Gesit Abadi siap membantu memberikan data apa saja yang masih ada"
"Semoga tidak hilang semuanya..." ucap Kemal.
Mobil sedan menghidupkan lampu sign kearah sebuah gedung bertype klasik, dinding gedung yang berhiaskan keramik corak natural berwarna coklat, disudut gedung terdapat air jernih yang mengalir tersorot lampu redup dari dalam tembok menambah kesan kalem (jawa : tenang). Terlihat gardu pos satpam terbuat dari kayu yang berkualitas, lalu disetiap pemisah parkir antara mobil satu dengan mobil lain ditumbuhi tanaman cemara kecil yang lebat hingga menambah sejuk dipelataran luar gedung, kekreatifan perencana tata letaknya berbeda dari kebanyakan gedung lain, tertata dengan sangat seni.
"Rapikan bajumu, pakai dasi ini, ambillah parfume paman didashboard untuk menyenangkan pikiran, bawa tas data ditangan sebelah kiri, pegang telepon genggammu ditangan kanan, lalu jalanlah tegap sesuai keoptimisanmu anak muda..."
"Baik paman..." jawab tegas Kemal.
"Ingat Kemal, proyek ini harus dijalankan dengan kejujuran, dan kamu punya itu...!!!"
"Ehmmm..." Kemal mengangguk.
"Bentar paman ada telpon masuk" ucap Kemal.
"Iya, kapan? Kok dadakan gini ? Berapa hari disana ?" terdengar Kemal mengajukan pertanyaan ditelpon genggamnya, tangan paman merapikan dasi yang dipakai Kemal, sesekali memandang keponakannya yang semakin besar semakin gagah, tiba-tiba dia tersenyum sekilas mengingat dulu Kemal kecil hingga sekarang yang selalu karab dengannya, ada banyak kesan terkenang yang susah untuk dilupakan.
"Hati-hati, ingat solat 5 waktu, bye..." telponnya berakhir.
"dari siapa ?" tanya paman.
"Maya, hari ini dia berangkat ke Surabaya, selama 5 hari disana, ada program pelatihan usaha kecil bagi korban lumpur Lapindo" jawab Kemal.
"Ooo...matikan handphone, masukkan SIM Card-mu ke Blackberry paman, selama proyek ini berjalan pakai smartphone itu, ingat jaga penampilanmu, Kemal sekarang bukan mandor lagi...!!!" ujar paman.
"Ehmmm..." Kemal mengangguk.
*****
House music terdengar kencang didalam ruangan yang lumayan besar, ruangan itu bercat hijau muda berlukiskan bintang dan mentari yang bersinar kuning serta orange, menambah kesan terang meskipun ruangan tersebut tertutup dan kedap suara.
Sepatu keds putih dan kaos kaki pendek menghiasi kaki putih yang bersih. Terlihat melakukan jump (inggris : loncat) berulang-ulang, pemilik kaki itu mulutnya komat kamit menghitung disetiap gerakannya, nafasnya ngos-ngosan secara bergantian menghirup dan menghembus menambah kesan semangat membara. Tak lama dia berbaring dilantai untuk melakukan gerakan set up, musik rancak (
"Lu kayanya gak perlu melakukan itu deh..." ucap gadis yang baru saja membuka pintu fitness room.
"Maksut lu ? Gw pingin lemak diperut hancur berkeping-keping ? Huhhhh..." jawabnya dengan menghela nafas panjang.
"Jess...perut lu tuh dah kenceng kaleeee, lu tuh dah proporsional banget..." tangan gadis itu mengulurkan handuk kecil dan orange jus kepadanya.
"Thanks, srupuuuuuutttt..." ucap terima kasihnya dengan nyruput orange jus.
Dua gadis itu melepas lelah dengan bercengkerama diteras rumah yang menghubungkan pintu fitness room. Rumah mewah yang terletak dipinggiran
"Gw masih penasaran dengan kejadian sebulan yang lalu, Ran..." gadis satu mengawali pembicaraan mereka disekitar taman anggrek miliknya.
"Akhir-akhir ini gw bermimpi lelaki itu, dia yang menolong gw dalam kejadian itu, gw berusaha mengikuti berita tentang perkembangan kejadian itu, polisi udah mendapatkan semua pelaku provokasi dalam peristiwa tawuran itu, saking pingin yakinnya gw sama pak min ke kantor polisi langsung, dia gak ada disana, dan gw yakin dia bukan termasuk pelaku provokasi tawuran di malam itu" lanjutnya.
"Udh tau gak yakin ngapain juga kesana" jawab temannya enteng.
"Gw gak tau Ran, gw ingin bertemu dia untuk kedua kalinya..."
"Jangan-jangan lu jatuh cinta kepadanya..."
"Gak tau, Ran..."
Angin siang menerpa rambut kedua gadis itu, gadis satu berambut panjang lurus hanya melepas nafas lega ketika mengutarakan jawabannya yang mengambang, gadis lain berambut lurus dikuncir hanya bengong merasa tak puas menatap wajah temannya yang menjawab pernyataannya.
*****
Kemeja lengan panjang berwarna putih dengan dasi merah maron menambah kesan wibawa pemuda yang berdiri diruang rapat. Ia menjelaskan panjang lebar tentang motifasinya untuk segera menyelesaikan proyek yang akan dia tangani itu. Keenam orang yang lain diruang itu tampak serius menyimak metode yang akan ia jalankan, sebuah layar yang menampilkan slide per slide dari sorot proyektor ia jelaskan secara runut. Gambaran langkah yang harus ia lakukan pertama hingga akhir pembuatan data yang hilang sudah diterima owner (inggris : pemilik) PT. Dana Gesit Abadi, tampak dari tatapan mata dan anggukan kepala disetiap selesai per slide nya.
"Metode yang akan kami jalankan ada 4 tahap untuk menyelesaikan dalam jangka waktu yang ditentukan..."
"Sori saya potong, berapa lama saudara menyelesaikan, soalnya waktu akan berpengaruh uang perusahaan yang menumpuk tak bisa keluar karena pekerja kami jg berhenti bekerja, kami membutuhkan percepatan..." ucap lelaki berjas krem dengan nada yang sangat anggun ketika menyela.
" Riky...biarkan Kemal melanjutkan presentasinya dulu " seorang lelaki tua menanggapi pertanyaan pemuda berjas krem itu. Pemuda yang bernama Riky merasa welcome dengan apa yang diungkapkan bapak tua itu.
"Pak Johan dan saudara Riky...pertanyaan yang anda utarakan akan saya jawab dislide berikutnya..." jawab Kemal.
"Untuk menjawab berapa lama harus diselesaikan akan saya jawab setelah saya menjelaskan 4 langkah yang harus saya ambil.
Pertama adalah perencanaan, untuk apa saya ambil perencanaan karena apapun bentuknya saya harus mengenal dan pelajari dulu jenis data yang anda punya, untuk menyikapi data yang hilang paling tidak informasi daya ingat bapak dan ibu sekalian sangat membantu kami.
Kedua adalah organisasi, setelah saya mempunyai amunisi untuk berperang, saya tidak ingin bekerja sendirian, ibarat perang saya harus punya pasukan, seperti kata Nabi tidak boleh bekerja ataupun berperang secara sendirian, kurang kompak persatuan bisa melumpuhkan kesatuan yang ada, saya mohon kepada pak Johan sebagai Board of Director diperusahaan ini mengabulkan permintaan saya untuk membentuk organisasi darurat diperusahaan ini menghadapi penyelesaian secara tepat dan akurat.
Ketiga adalah action atau bertindak, saya disini bersifat terbuka, konsultan sangat membutuhkan komitmen dari rekan semua yang menjadi bagian ini, disini saya akan bersikap tidak sebagai atasan didalam organisasi, namun bersifat rekan atau sahabat kalian, untuk menjalin hubungan yang baik dengan pihak customer saya siap bekerja 24 jam.
Keempat adalah kontrol itu sendiri, setelah data yang terbaru selesai kita buat, saya coba mengontrol dari semua aspek yang ada, customer adalah tetap prioritas utama, karena keputusan positif mereka adalah uang kita, disetiap langkah yang saya ambil sudah direncanakan dengan matang.
Saya mentargetkan uang perusahaan ini bisa keluar adalah satu bulan mulai dari sekarang...!!! " Kemal menjelaskan secara rinci disetiap metode yang akan dijalankan. Dia tampak serius mengakhiri penjelasan dengan
" Bagaimana bisa saudara mendekati mereka untuk menandatangani draft proyek baru yang akan saudara buat ? " ungkap satu-satunya wanita didalam ruang rapat itu. Dia menunjukkan bolpen sebagai tanda sela dia berbicara, sebenarnya cara itu kurang sopan namun Kemal tetap melihat sebagai suatu bentuk pertanyaan Raja yang harus disanggah.
" Pendekatan...itu yang akan saya lakukan untuk menyelesaikannya, dengan cara apapun saya akan mendekati customer, secara halal pastinya " jawab Kemal.
" Cukup...cukup...cukup...ulasan kamu sangat menarik anak muda, saya menangkap maksut dan tujuannya, sangat bagus sekali metodenya.
Santi...nanti biar saya sendiri yang bawa Kemal untuk bertemu dengan customer kita langsung, pak
Saya hanya ingin penyelesaian data terbaru segera diselesaikan.
Kemal...saya juga ijinkan kamu untuk membentuk organisasi darurat dikantor ini, kamu diijinkan secara langsung mengimprove pasukan yang ada untuk pencapaian target satu bulan.
Ok saya pikir rapat hari ini selesai.
Kemal...saya perkenalkan saudara-saudari yang hadir dirapat ini, dari ujung adalah bu Santi, dia yang akan membantu kamu untuk mendapatkan data pengeluaran dari warehouse (inggris : gudang), dia seorang manager logistic Sebelahnya adalah pak Guruh, dia bagian keuangan, seorang Manager Finance dan Accounting.
Ini adalah Riky, pelaksana proyek, dia yang bertanggung jawab penuh untuk menemanimu menyelesaikan data, dia seorang Project Manager.
Dan ini adalah Michael, seorang arsitek handal yang kami punya, sebenarnya data terbaru bisa dibuat oleh Michael, namun ia punya job khusus untuk menyelesaikan yang lain.
Sudah jelas semua Kemal.
Riky...untuk sementara Kemal pakai ruang kerjamu dan kamu pindah diruangan saya. Kalian berdua harus saling kerja sama, perusahaan ini sangat percaya pada kalian.
Ok pak Darsono rapat hari ini selesai, terima kasih kalian semua " pak Johan pantas untuk menjadi pimpinan, seorang yang bijaksana.
" Paman gak salah punya keponakan hebat kaya kamu " bisik paman ditelinga Kemal.
" Tapi paman...saya butuh satu bulan untuk menyelesaikannya..." ucap Kemal canggung.
"Ingat...untuk mendapatkan ikan yang besar dan indahnya pemandangan laut kamu harus berani mengendalikan kapal hingga ke tengah samudra, kamulah nahkodanya, wujudkan mimpimu dan juga mimpi pak Johan " ucap paman membuat Kemal kembali bersemangat.
" Baik paman..."
" Ayo kita pulang...!!! "
" Sebentar saya mau sholat dzuhur dulu, sudah dengar adzan, takut lupa..."
" Ya sudah paman bicara dulu dengan pak Riky diluar, kamu cari musola
Astaghfirullah rabbal baroya...
Astaghfirullah minal khatoya...
Suara dzikir serak menggugah sukma
Rumah Alloh tak pernah surut akan gema surga
Hidup ini bergelimang dosa
Hamba berbuat nista
Lagi-lagi untukku meminta
Hanya Engkau Sang Maha Pengampun Dosa
" Assalamu'alaikum... " Kemal mengucapkan salam akhir solat wajib disiang hari.
" Den bagus...sampeyan ada disini..." ucap tiba-tiba menyahut tangan Kemal untuk bersalaman.
"Masih ingat saya ? Alhamdulillah Alloh mempertemukan kita, saya belum sempat mengucapkan terima kasih waktu itu...." lanjut lelaki tua bertubuh kurus.
Kemal bingung, mencoba mengingat-ingat beberapa kejadian yang telah ia lalui.
" Nama bapak adalah Parmin, panggil saja pak Min, den yang selamatkan bapak dan non Jessica waktu tawuran dimalam itu..."
"Oh iya saya ingat, alhamdulillah pak kita bertemu dalam keadaan sehat, maaf jika saya agak lupa, karena kejadiannya malam..." sanggah Kemal.
"Perbuatan yang baik memang sebaiknya jangan diingat-ingat, takut gak jadi pahala..."
"Amien semoga menjadi pahala, pak..."
"Jika non Jessica tahu bapak bertemu dengan sampeyan, dia pasti sangat girang bukan kepalang..."
"Tolong katakan kepadanya, ucapan terima kasihnya sudah saya terima dengan ikhlas, seikhlas-ikhlasnya..." Kemal tersenyum.
Astaghfirullah rabbal baroya...
Astaghfirullah minal khatoya...
Alam beristighfar terdengar riuh
Menyentuh jiwa dan ragaku
Dan rohku kepadaMu mensucikan jasad yang kotor
Astaghfirullah rabbal baroya...
Astaghfirullah minal khatoya...
Ya Rahman Ya Rahim Ya Ghofar
Hanya Engkau Sang Maha Pengampun Dosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar